Ekstrak Metanol Daun Alpukat sebagai Proteksi Tikus Hiperlipid yang diinduksi Kolesterol
Ekstrak Metanol Daun Alpukat (EMDA) sebagai Proteksi Tikus Hiperlipid yang diinduksi Kolesterol - Halo. Hari ini aku mau review sekilas jurnal utama aku untuk penelitian nantinya. Jurnal ini berasal dari British Journal of Medicine and Medical Research, yang merupakan banknya kumpulan jurnal terakreditasi internasional. Asal si peneliti yaitu dari Nigeria. Kebanyakan jurnal tentang alpukat itu dari Nigeria. Mungkin mereka punya ketertarikan tersendiri yaa dengan alpukat *hehe*.
Jurnal Ekstrak Metanol Daun Alpukat
Abstrak
**Tujuan: untuk melihat aktivitas antihiperlipidemia dari ekstrak metanol daun alpukat pada tikus yang diinduksi kolesterol
**Metode Penelitian: Tikus dibagi dalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol normal yang diberikan air. Kelompok 2 diberikan induksi kolesterol berupa 20% minyak kacang tanah, 1% kolesterol, dan 0,5% asam kolat dicampur dengan makanan tikus, diberikan secara oral. Kelompok 3 dan 4 diberikan diit kolesterol dan EMDA para dosis 20 mg/kgBB dan 40 mg/kgBB tikus. dan kelompok 5 diberikan kolestiramin (0,26 g/kgBB tikus) bersamaan dengan diit kolesterol. Diit kolesterol, kolestiramin, EMDA diberikan per hari selama 8 minggu.
**Hasil: Perubahan yang diamati disini adalah total kolesterol (TK), trigliserida (TG), LDL (low density lipoprotein), dan HDL (high density lipoprotein) yang data diturunkan oleh EMDA dengan dosis yang telah ditentukan sebelumnya. Para dosis 20 mg/kgBB, EMDA menurunkan TK, TG, dan LDL sebesar 54,2%, 46,2%, dan 65,6% dan menaikkan HDL sebesar 60%. Sementara para dosis 40 mg/kgBB, EMDA dapat menurunkan TK, TG, dan LDL sebesar 60,4%, 69,2%, dan 87,5%. Sementara HDL meningkat sebesar 80%. Selain itu, berat badan tikus juga mengalami perubahan antara tikus hiperlipid dan tikus perlakuan normal. EMDA menyebabkan penurunan beat badan yang hamper mendekati kontrol normal. EMDA yang ditentukan dosisnya, menyebabkan penurunan lipid peroksidasi plasma tikus secara signifikan (p<0,05).
**Kesimpulan: EMDA data menjadi salah satu sumber yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Akan terapi, diperlukan studi lanjutan untuk memahami mekanisme EMDA salam menurunkan radar kolesterol dalan darah.
**Hasil: Perubahan yang diamati disini adalah total kolesterol (TK), trigliserida (TG), LDL (low density lipoprotein), dan HDL (high density lipoprotein) yang data diturunkan oleh EMDA dengan dosis yang telah ditentukan sebelumnya. Para dosis 20 mg/kgBB, EMDA menurunkan TK, TG, dan LDL sebesar 54,2%, 46,2%, dan 65,6% dan menaikkan HDL sebesar 60%. Sementara para dosis 40 mg/kgBB, EMDA dapat menurunkan TK, TG, dan LDL sebesar 60,4%, 69,2%, dan 87,5%. Sementara HDL meningkat sebesar 80%. Selain itu, berat badan tikus juga mengalami perubahan antara tikus hiperlipid dan tikus perlakuan normal. EMDA menyebabkan penurunan beat badan yang hamper mendekati kontrol normal. EMDA yang ditentukan dosisnya, menyebabkan penurunan lipid peroksidasi plasma tikus secara signifikan (p<0,05).
**Kesimpulan: EMDA data menjadi salah satu sumber yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Akan terapi, diperlukan studi lanjutan untuk memahami mekanisme EMDA salam menurunkan radar kolesterol dalan darah.
Jurnal Ekstrak Metanol Daun Alpukat
1. Pendahuluan
Kolawole (2012) disini membahas tentang penyakit kardiovaskular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Penyebab penyakit ini juga berasal dari berbagai macam faktor. Faktor-faktor ini kemudian disimpulkan bermula dari overproduksi lipoprotein. Penggunaan empiris daun alpukat sebagai pengontrol kadar kolesterol lalu menginisiasi Kolawole (2012) untuk meneliti aktivitas daun alpukat tersebut.
2. Metode
Daun alpukat didapat dari Osogbo, Nigeria. Daun kemudian diekstrak dengan metode ekstraksi menggunakan metanol 70%. Uji kelayakan etik dilaksanakan di Komite Etik Universitas Teknologi Ladoke Akinola, Ogsomobo, Nigeria. Tikus yang dipakai yaitu tikus wistar jantan dan betina. Tikus diaklimatisasi telama 5 hari. Tikus dibagi dalam 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol normal yang diberikan air. Kelompok 2 diberikan induksi kolesterol berupa 20% minyak kacang tanah, 1% kolesterol, dan 0,5% asam kolat dicampur dengan makanan tikus, diberikan secara oral. Kelompok 3 dan 4 diberikan diit kolesterol dan EMDA para dosis 20 mg/kgBB dan 40 mg/kgBB tikus. dan kelompok 5 diberikan kolestiramin (0,26 g/kgBB tikus) bersamaan dengan diit kolesterol. Diit kolesterol, kolestiramin, EMDA diberikan per hari selama 8 minggu.
Pada akhir minggu ke-8, berat badan tikus ditimbang, darah diambil dari jantuh dan dimasukkan dalam tabung EDTA.
3.
Jurnal aslinya dapat diakses disini
Komentar
Posting Komentar