Peran Pemuda dalam Melestarikan Laut dan Warisan Budaya

jadi, tanggal 10 Maret lalu, aya mensubmit beberapa syarat untuk mengikuti IYF2014 di wakatobi. aya menulis essay, motivasi mengikuti IYF2014 dan proyek sosial yang telah aya jalani. berikut ketiganya ;)


Essay

Topik 1
Peranan Pemuda Dalam Melestarikan Budaya Indonesia
Budaya terlahir dengan sendirinya seiring kehidupan di bumi. Mustahil jika seorang manusi tidak berbudaya. Kebiasaan yang telah mendarahdaging pada manusia tersebut diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya melalui perilaku atau bias dikatakan sebagai warisan tak benda. Menurut Bronislaw Malinowski, segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural Determinism.
            Indonesia sebagai Negara kepulauan merupakan Negara yang memiliki banyak kebudayaan. Sebagai pemuda, kita diharuskan untuk melestarikan budaya yang telah diturunkan dari pendahulu kita, agar anak cucu kita nanti mengetahui budaya dan dapat melestarikannya. Setiap pemuda dapat berpartisipasi untuk menjaga kebudayaannya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan potensi yang ada di suatu daerah.
            Permasalahan yang ada dalam masyarakat saat ini adalah banyak yang belum mengetahui, memahami, menguasai, dan mengomunikasikan budaya lokal. Perlu suatu cara untuk dapat mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda di lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-sama mengarahkan itu semua melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut serta dalam acara-acara yang bernuansa kebudayaan, baik itu budaya local maupun budaya nasional. Seperti pidato Bung Karno yang sering kita dengar “Beri aku 1000 orangtua, maka akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia”.
Hal inilah yang membuktikan bahwa pemuda sebagai ujung tombak eksistensi masa depan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia, karena pada diri generasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu pembangunan. Begitu juga dalam pelestarian budaya di suatu Negara. Kontribusi dan apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi muda sebagai tenaga-tenaga professional yang energik, kreatif, dan inovatif.
Potensi yang ada dalam pemuda terutama pada pemuda yang bersatu bila digunakan, akan menjadi economy accelerator, yaitu pembangkit ekonomi dengan cepat. Bagaimana bisa? Seperti hubungan sebab-akibat, budaya kita luar biasa eloknya demikian juga dengan faktor pendukungnya mengakibatkan turis tertarik kemudian mengunjungi Indonesia. Artinya devisa pun bertambah.    
Topik 2
Peranan Pemuda Dalam Menjaga Keberlanjutan Pariwisata Laut Indonesia
            Sebagai Negara maritim. Indonesia menyimpan potensi kekayaan sumber daya kelautan yang belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara optimal, bahkan sebagian belum diketahui potensi yang sebenarnya. Dengan luas wilayah maritim Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,8 juta km2 dan dengan kekayaan terkandung di dalamnya.
            Keuntungan dari laut sangatlah banyak bukan hanya sebagai salah satu sumber pangan yang kita makan namun dalam hal keindahan, tempat wisata dan hiburan. Tidak hanya di permukaan, namun di dalam laut juga banyak menyimpan keindahan terutama yang di suguhkan oleh terumbu karang. Saat kita jenuh dan butuh hiburan maka biasanya laut menjadi tempat pilihan untuk menghibur diri. Jika laut yang kita lihat keruh dan tidak ada pemandangan indah baik di permukaan maupun di bawah laut yang kita lihat maka akan sangat menyayangkan hati. Dan hal itu sangat mengganggu keberlangsungan dari daerah pesisir pantai yang banyak didatangi para wisatawan.
            Seperti di Aceh, provinsi tempat saya tinggal, banyak turis yang datang berkunjung ketika musim panas ke Pantai Lhoknga yang ada di Banda Aceh, Simeulu, dan Sabang di Pulau Weh. Bahkan, bulan Juni tahun lalu, di Simeulu diselenggarakannya Aceh International Surfing Championship. Ini merupakan strategi pemerintah untuk mempromosikan pariwisata lautnya.
            Ketertarikan turis asing untuk berwisata ke Indonesia, selain karena budayanya, juga karena keindahan panorama laut Indonesia yang masih perawan. Mereka tertarik karena laut Indonesia menyediakan berbagai macam karang cantik. Terumbu karang merupakan ekosistem khas yang terdapat di daerah tropis yang terbentuk dari endapan-endapan massive terutama kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Ekosistem terumbu karang mempunyai produktivitas organik yang sangat tinggi dibandingkan ekosistem lainnya, demikian pula dengan keanekaragaman hayatinya. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, pelindung fisik, tempat pemijahan, tempat asuhan bagi berbagai biota, terumbu karang juga menghasilkan produk bernilai ekonomis penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang, dan kerang mutiara.
            Suatu kenyataan menunjukkan bahwa luasan terumbu karang di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan dan mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan karena cara penangkapan ikan di sekitar terumbu karang yang sifatnya merusak, penambangan batu karang dan sedimentasi. Metode penangkapan ikan yang merusak misalnya penggunaan bahan peledak, racun sianida, muro-ami dan perangkap ikan. Peledakan karang menggunakan dinamit banyak dipraktekkan di perairan Indonesia sedangkan penggunakan racun sianida biasanya ditujukan untuk menangkap ikan-ikan hias yang hidup di terumbu karang. Padahal seperti yang kita ketahui, karang merupakan salah satu penarik perhatian turis asing ke Indonesia.
                        Apa yang bisa kita lakukan sebagai pemuda? yang paling sederhana adalah menimbulkan kesadaran pribadi untuk ikut menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup, selain itu juga ikut berpartisipasi dalam sosialisasi dan penyuluhan akan informasi mengenai terumbu karang, baik dari fungsi terumbu karang dalam biota laut, kondisi terumbu laut saat ini, ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu laut  dan apa saja dampak yang dapat terjadi bila perusakkan terumbu karang terus berlanjut. Para kaum muda juga dapat membentuk organisasi pecinta terumbu karang dan melakukan kegiatan-kegiatan seperti pemeliharaan ataupun restorasi ekosistem laut, hal ini akan sangat membantu dalam kegiatan keseimbangan ekosistem laut.
            Pemeliharaan itu bisa dengan memberikan pergerakan seperti penyuluhan atau seminar kecil kepada masyarakat sekitar dan pengunjung yang datang tentang pentingnya dan besar peranannya terumbu karang. Gerakan kecil seperti tidak membuang sampah ke pantai atau laut, pembersihan sampah dipesisir laut, penanaman terumbu karang dan lain-lain. Banyak kegiatan kecil yang dapat kita lakukan dengan keuntungan besar yang kita dapat nantinya. Jadi dimulai dari diri kita dahulu sampai akhirnya dapat menginfluence orang lain disekitar kita. Dari pergerakan kecil ini lah sebuah harapan besar dapat diwujudkan dan dengan hal-hal kecil, hal-hal besar dapat terjadi. Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit bukan? Jadi tunggu apa lagi, mari kita lakukan hal kecil tersebut dari sekarang!


Motivasi Mengikuti IYF
Indonesia memiliki banyak pemuda yang berbakat dari Sabang hingga Merauke. Akan tetapi, banyak dari mereka yang tidak memiliki jaringan persahabatn yang luas. Oleh karena itu, dengan mengikuti sebuah ajang perkumpulan pemuda hebat seperti IYF ini merupakan wadah yang sangat cocok bagi mereka yang ingin memiliki jaringan persahabatan luas. Ketika saya tahu bahwa IYF tahun ini diselenggarakan di Wakatobi, wajah saya sangat sumringah dan bersemangat. Karena selain berkumpul dengan para pemuda, saya akan berinteraksi langsung dengan suku asli Sulawesi Tenggara yaitu suku Bajau, merasakan bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari, dan membuka wawasan saya tentang keberagaman budaya di Indonesia. Saya yakin bahwa saya bisa menjadi delegasi Aceh yang akan mengikuti Indonesian Youth Forum 2014 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Proyek Sosial
Proyek Sosial ini saya beri nama "MIPA's soap; from us, to you guys". saya bersama teman-teman mengumpulkan minyak bekas dari limbah rumah tangga dan mengolahnya menjadi sabun dengan wewangian alami tumbuhan. kemudian, hasil dari penjualan ini, kami sumbangkan ke; panti jompo, panti asuhan, dan kegiatan amal lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Post-hiatus

Pusing Aduhai

Cerpen -Tak Selamanya Cinta Harus Menunggu